logo esacapala

Blogroll


Minggu, 04 Mei 2014

Cerita Perjalanan Gn. Salak

Cerita Perjalanan 

        Setelah ada yang memberi tahukan ada acara untuk naik ke Gunung Salak, sayapun dengan semangatnya ingin ikut. Saya mempersiapkan fisik agar tidak merepotkan abang-abang dan teteh-teteh di sana, saya dan teman-teman rimba 14 latihan fisik hampir 1 minggu dengan di bantu oleh bang Iwang dan bang Dimas kami latihan.
 Kami membagi tugas kelompok agar lebih mudah, kebetulan saya mendapatkan tugas membawa bahan dapur seperti bawang cabai dll. Setelah semua selesai kami packing di rumah bang Iwang, kami membawa carrier kami masing-masing. Setelah semua barang-barang sudah di beli, sudah di kumpulkan dan sudah di packing, kami kembali ke rumah kami masing-masing dan istirahat.
          Esok harinya saya mengira sudah kesiangan, dan saya langsung mandi dan segala macam, saya pun berangkat ke rumah bang Iwang untuk berkumpul disana. Sesampai disana kami memboking angkot sampai Stasiun Lemah Abang, lalu kami memasukan carrier kami ke dalam angkot dan kami pun berangkat ke Stasiun. Kami pun sampai di Stasiun lalu kami mengeluarkan carrier dari angkot dan bertemu dengan teh Anis, teh Mela, bang Omen, bang Bayu, bang Rizky, dll. Kami juga bertemu dengan bang Usep, kami salim ke bang Usep. Kami di sana menunggu bang Dimas, setelah bang Dimas sudah datang kami di suruh bang Usep langsung berangkat, kami pun menaikan carrier ke dalam mobil TNI dan kami pun berangkat. Kata bang Usep bang Ambar duluan jadi dia tidak ikut bersama kami, dan tancap gas.
 Di jalan kami tidur lumayan lama dan kamipun bangun melihat abang-abang kami bermain poker, kami juga meniru mereka bermain poker haha dan seru sekali, Oii ber pendapat bahwa yang membawa mobil truk ini hebat sampai-sampai jalan orang di ambil saya pun tertawa , dan memang menyelip mobil orangnya itu greget. Kami pun sampai di Cidahu, tetapi sebelum kami sampai di tempat pendakian karena waktunya tidak cukup kamipun memutuskan untuk Sholat Jumat terlebih dahulu, dan setelah Sholat Jumat selesai saya dan teman-teman membeli cilok dan es cingcau dulu, lalu kami pun berangkat kembali, dan akhirnya sampai di bawah puncak pendakian.
Kami turun dan bersiap-siap , mengganti celana dan segala macam agar naik ke tempat nge camnya enak. setelah beres kami langsung berangkat dan membawa carrier-carrier yang sudah di siapkan.
kami mulai berjalan dan jalan, jalan, jalan, jalan , saya dan Oii kebetulan di posisi tengah bang Dimas dan kawan-kawan sudah jauh  saya dan Oii pun mengejar bang Dimas dan setelah bertemu bang Dimas. kita berjalan santai kembali. kami pun mengerest di tulisan kawah ratu dan jalur pendakian.
Setelah itu Naba izin untuk jalan duluan saya, Oii dan Zaini pun ikut jalan duluan. Di jalan kami lumayan agak cape karena agak jauh, kami pun makan Begonia, dan sampai lah kita di pos 1 yang sudah sangat dekat dengan Simpang Bajuri dimana tempat itu untuk nge camp kami. Kami bertemu orang-orang yang ingin ke Kawah Ratu dan juga ada yang ingin ke puncak Salak di sana kami berbicara dengan orang yang ingin ke Kawah sambil menunggu teman-teman semua.
Setelah mereka datang kami mengambil air setelah itu kami ke Simpang Bajuri untuk membuat tenda, setelah semua tenda sudah di bangun bang Ambar, bang Majid dan bang Ikbar pun datang. teh Anis masak untuk makan sore kami, setelah matang kami menggelar trash bag lalu kita makan di sana bersama-sama. Sungguh itu sangat nikmat saat besama-sama makan.
Malam hari pun datang, kami Sholat berjamaah dan ngopi bersama abang, teteh dan teman-teman, kami main poker, bercanda-canda di sana, sampai akhirnya bang Ambar menyuruh kami semua untuk tidur, kami pun tidur. Kebetulan saya satu tenda bersama Bisma, Fasya dan bang Dwi. Saya lumayan akrab dengan bang Dwi, kami pun tidur. Nah di malam hari saya mendengar berisik di luar tenda, pagi pun tiba saya keluar dan waah sudah banyak tenda berdiri di dekat tenda-tenda kami. Saya langsung saja mengambil wudhu dan Sholat lalu saya membangun kan teman-teman dan kami nge teh pagi-pagi.
Bang Ambar pagi itu menjadi Chefnya haha... dia membuat roti tawar bakar dan kami makan itu bersama-sama, dan rencananya kami pada hari itu akan melaksanakan pendakian ke puncak Salak 1, bang Omen berpendapat kalo tenda di biarkan saja di Bajuri satu orang yang jaga tenda. Bang Eki pun mau menjadi penjaganya dan kami pun setuju jadi kami ke puncak hanya membawa beberapa daypack. Kami langsung bergegas mempacking daypack. Setelah semua sudah siap, kami siap berangkat dan kami berdoa. Kami tos terlebih dahulu ala Esacapala dan kami pun berangkat.
Jalan, jalan, jalan, baru beberapa jalanan kami pun melihat lumpur yang dapat membuat sepatu kami terjebros. Kami jalan dengan hati-hati jalan, jalan, jalan, dan lumayan sudah jauh secara tidak sengaja dan tidak telihat sepatu saya pun ter jebros masuk, lalu saya cepat-cepat menarik kembali sepatuku. Itu terasa sangat ceroboh, kami jalan naik, turun, naik, turun, kebetulan saya saat itu ada di depan bersama bang Omen kami menunggu yang lain lalu nge rest , naik turun, naik turun ngerest lagi.
Sampai di HM 24 kami menunggu abang teteh dan teman-teman berkumpul. Kami di foto oleh bang Rafi disana setelah semua berkumpul kami pun jalan lagi tentunya dengan trek yang lebih parah, kami naik, turun, ngerest, minum, terus seperti itu , saya di sana melihat Kawah Ratu itu di bawah saya dan saya merasa senang hahaa.. saya foto –foto dulu disana sambil menunggu teman-teman di sana.
Setelah sudah lengkap kami jalan kembali, jalan, jalan, jalan, jalan, naik, naik, naik... kami sampai di puncak Bayangan dan itu menurut saya sudah capek sekali di sana. Setelah tidak capek kami jalan kembali naik, naik, naik melewati HM 33 kami bertemu dengan tumbuhan Kantong Semar, dan kata bang Ambar tumbuhan Kantong Semar itu mengandung banyak air untuk di minum.
Kami naik, naik, naik lagi, nah di HM 40 lebih saya sangat lapar dan lelah, saya bertemu dengan buah seperti cherry tetapi ukurannya sangan kecil dan rasanya seperti tomat. Saya makan itu terus, lalu jalan kembali. Naik, naik, naik, ngerest dan pada akhirnya sampai lah di puncak Salak 1 hahaaa…Betapa senangnya diriku. Dan sayapun mencari minum dan saya minum dengan sangat puas, kami makan roti, makan yang ada di daypack logistick dan kenyang. lalu saya mengambil choky-choky dan menyisakannya untuk nanti turun.
Kami di sana foto-foto bersama dan berfoto sendirain. Dan sayangnya saat itu kami tidak mengecek kembali kalo daypack tidak menaruh bendera Esacapala, disitu lah rasa sedikit galaunya ada haha.. , saya tidur di sana kira-kira 15 menitan dan sudah mulai mendung, kami pun siap2 untuk turun lagi ke tenda. Ini adalah saat yang di tunggu-tunggu. Saat turun itu yang greget, teh Anis dan bang Rio duluan mereka sudah jauh saya mengejar mereka berdua dengan cepat,  saya mengejar, mengejar dan akhirnya dekat dengan mereka. Lalu Zaini mengejar kami dan akhirnya kami ber Empat, saya loncat sana, sini, sana, sini lalu terpeleset, haha.. itu mengasyikan, lari, loncat, lari loncat.
 Kami berlari lalu mengerest, lari lagi, lalu mengerest. Kami di sana mencari HM 24 tidak ketemu, kami kira masih jauh HM 24 kami lari, loncat sana-sini dan kami melihat HM dan ternyata HM 11  wahaa.. saya sangat senang. Dan saat hampir sampai saya dan teh Anis hampir saja salah jalan dan bang Rio bilang ke teh Anis katanya ‘’ woyy niss lu mau kemana ?’’ saya dan teh Anis hampir tersesat jadi kami membelokan arah jalan kami dan akhirnya sampai juga di Bajuri. Saat itu kami paling duluan sampai di simpang Bajuri.
Saya sambil menunggu teman teman sampai, saya mencuci sepatu trek saya yang sangat kotor dan celana saya yang bekas tadi terpeleset, haha, setelah semua selesai kata saya kok belum pada sampai, saya pun ke tenda, dan saya Sholat ashar dulu, lalu saya tidur di tenda. Dan saat saya bangun ternyata kata teman-teman Naba, Saskia, bang Rizky, bang Rafi dan bang Omen salah jalan. Bang Eki dan bang Ambar mencari mereka semua dan akhirnya ketemu dan sungguh itu sangat greget,  saya sampai tenda jam Empat bersama teh Anis dkk. Dan mereka sampai di tenda jam Tujuh dan mereka bercerita hahaha.
Itu pengalaman tersendiri mereka. Dan kami pun akhirnya makan malam di sana, yang membuat makanannya teh Anis . setelah semua kami Sholat dan bercerita bersama-sama apa kesan kesannya dan apa pesan pesannya setelah semua yang kita lakukan di sini, dan juga kami di beri pertanyaan yang ada di Organisasi Esacapala ini, kami menjawab dan setelah selesai kami tidur. Sungguh hari yang sangat melelahkan .
Ke esokan harinya atau dimana hari kami pulang, paginya kami makan besar. Semua makanan yang di irit irit kan dari awal kita habiskan bersama-sama. Lalu setelah makan-makan selesai kami mengemas tenda dan semuanya kedalam carrier awalnya dan sudah selesai.
Sebelum kami pulang kami pun ber foto-foto. Setelah semua kami kembali turun kami jalan turun, jalan turun, turun kami disini hanya mengerest  satu kali dan pas di anak tangga paling bawah saya menemukan sesosok wanita sedang memegangi pahanya seperti kesakitan dan menutupi mukannya sendiri. Saya pun berkata “permisi teeh... ‘ tetapi tidak di jawab sama sekali, entahlah saya pun bingung.
Setelah di bawah kami melepas carrier sebentar dan langsung memakai lagi. Kami menju tempat mobil berada dan tempat dimana kami untuk makan dan juga mandi. Kami mandi dan makan di sana bersama-sama, kami tertawa bersama-sama dan setelah semua badan saya terasa sangat segar sekali dan kamipun kembali ke ke Cikarang. Huhhh ... sungguh 3 hari 2 malam yang sangat menyenangkan.

Aldith Setia Hermana~ ESCA. AM. RXIV





0 comments:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More