Cerita Perjalanan
Setelah ada yang memberi tahukan ada acara untuk naik ke Gunung Salak, sayapun dengan semangatnya ingin ikut. Saya mempersiapkan fisik agar tidak merepotkan abang-abang dan teteh-teteh di sana, saya dan teman-teman rimba 14 latihan fisik hampir 1 minggu dengan di bantu oleh bang Iwang dan bang Dimas kami latihan.
Aldith Setia Hermana~ ESCA. AM. RXIV
Setelah ada yang memberi tahukan ada acara untuk naik ke Gunung Salak, sayapun dengan semangatnya ingin ikut. Saya mempersiapkan fisik agar tidak merepotkan abang-abang dan teteh-teteh di sana, saya dan teman-teman rimba 14 latihan fisik hampir 1 minggu dengan di bantu oleh bang Iwang dan bang Dimas kami latihan.
Kami membagi tugas kelompok agar lebih mudah, kebetulan saya mendapatkan tugas
membawa bahan dapur seperti bawang cabai dll. Setelah semua selesai kami
packing di rumah bang Iwang, kami membawa carrier kami masing-masing.
Setelah semua barang-barang sudah di beli, sudah di kumpulkan dan
sudah di packing, kami kembali ke rumah kami masing-masing dan
istirahat.
Esok harinya saya mengira sudah kesiangan, dan
saya langsung mandi dan segala macam, saya pun berangkat ke rumah bang Iwang untuk
berkumpul disana. Sesampai disana kami memboking angkot sampai Stasiun Lemah Abang, lalu kami
memasukan carrier kami ke dalam angkot dan kami pun berangkat
ke Stasiun.
Kami pun sampai di Stasiun lalu kami mengeluarkan carrier dari angkot
dan bertemu dengan teh Anis, teh Mela, bang Omen, bang Bayu, bang Rizky, dll. Kami juga bertemu
dengan bang Usep, kami salim ke bang Usep. Kami di sana
menunggu bang Dimas, setelah bang Dimas sudah datang
kami di suruh bang Usep langsung berangkat, kami pun menaikan carrier ke dalam
mobil TNI dan kami pun berangkat. Kata bang Usep bang Ambar duluan jadi
dia tidak ikut bersama kami, dan tancap gas.
Di jalan kami tidur lumayan lama
dan kamipun bangun melihat abang-abang kami bermain poker, kami juga meniru
mereka bermain poker haha dan seru sekali, Oii ber pendapat
bahwa yang membawa mobil truk ini hebat sampai-sampai jalan orang di ambil saya
pun tertawa , dan memang menyelip mobil orangnya itu greget. Kami pun sampai di
Cidahu,
tetapi sebelum kami sampai di tempat pendakian karena waktunya tidak cukup kamipun
memutuskan untuk Sholat Jum’at terlebih
dahulu, dan setelah Sholat Jum’at selesai saya
dan teman-teman membeli cilok dan es cingcau dulu, lalu kami pun berangkat
kembali, dan akhirnya sampai di bawah puncak pendakian.
Kami turun dan
bersiap-siap , mengganti celana dan segala macam agar naik ke tempat nge camnya
enak. setelah beres kami langsung berangkat dan membawa carrier-carrier yang sudah
di siapkan.
kami mulai
berjalan dan jalan, jalan, jalan, jalan , saya dan Oii kebetulan di
posisi tengah bang Dimas dan kawan-kawan sudah jauh saya dan Oii pun mengejar bang Dimas dan setelah
bertemu bang Dimas. kita berjalan santai
kembali. kami pun mengerest di tulisan kawah ratu dan jalur pendakian.
Setelah
itu Naba izin untuk jalan duluan saya, Oii dan Zaini pun ikut
jalan duluan. Di jalan kami lumayan agak cape karena agak jauh, kami pun makan Begonia, dan
sampai lah kita di pos 1 yang sudah sangat dekat dengan Simpang
Bajuri dimana tempat itu untuk nge camp kami.
Kami bertemu orang-orang yang ingin ke Kawah Ratu dan juga ada
yang ingin ke puncak Salak di sana kami berbicara dengan orang yang
ingin ke Kawah sambil menunggu teman-teman semua.
Setelah
mereka datang kami mengambil air setelah itu kami ke Simpang
Bajuri untuk membuat tenda, setelah semua tenda
sudah di bangun bang Ambar, bang Majid dan bang Ikbar pun datang.
teh Anis masak untuk makan sore kami, setelah matang
kami menggelar trash bag lalu kita makan di sana bersama-sama.
Sungguh itu sangat nikmat saat besama-sama makan.
Malam hari pun
datang, kami Sholat berjamaah dan ngopi
bersama abang, teteh dan teman-teman, kami main poker, bercanda-canda di
sana, sampai akhirnya bang Ambar menyuruh kami semua untuk
tidur, kami pun tidur. Kebetulan saya satu tenda bersama Bisma, Fasya dan bang Dwi. Saya lumayan
akrab dengan bang Dwi, kami pun tidur. Nah di malam hari saya
mendengar berisik di luar tenda, pagi pun tiba saya keluar dan waah sudah
banyak tenda berdiri di dekat tenda-tenda kami. Saya langsung saja mengambil
wudhu dan Sholat lalu saya membangun kan teman-teman dan kami
nge teh pagi-pagi.
Bang Ambar pagi itu menjadi Chefnya haha... dia
membuat roti tawar bakar dan kami makan itu bersama-sama, dan rencananya kami
pada hari itu akan melaksanakan pendakian ke puncak Salak 1, bang Omen berpendapat
kalo tenda di biarkan saja di Bajuri satu orang yang jaga tenda. Bang Eki pun mau menjadi
penjaganya dan kami pun setuju jadi kami ke puncak hanya membawa beberapa
daypack. Kami langsung bergegas mempacking daypack.
Setelah
semua sudah siap, kami siap berangkat dan kami berdoa. Kami tos
terlebih dahulu ala Esacapala dan kami pun berangkat.
Jalan, jalan, jalan, baru beberapa jalanan kami
pun melihat lumpur yang dapat membuat sepatu kami
terjebros. Kami jalan dengan hati-hati jalan, jalan, jalan, dan lumayan sudah
jauh secara tidak sengaja dan tidak telihat sepatu saya pun ter jebros masuk, lalu saya
cepat-cepat menarik kembali sepatuku. Itu terasa sangat ceroboh, kami jalan naik, turun, naik, turun, kebetulan
saya saat itu ada di depan bersama bang Omen kami menunggu yang
lain lalu nge rest , naik turun, naik turun ngerest lagi.
Sampai di HM 24 kami menunggu abang teteh dan teman-teman berkumpul.
Kami di foto oleh bang Rafi disana setelah semua berkumpul kami pun jalan
lagi tentunya dengan trek yang lebih parah, kami naik, turun, ngerest, minum, terus seperti itu
, saya di sana melihat Kawah Ratu itu di bawah saya dan
saya merasa senang hahaa.. saya foto –foto dulu disana sambil menunggu
teman-teman di sana.
Setelah sudah
lengkap kami jalan kembali, jalan, jalan, jalan, jalan, naik, naik, naik... kami
sampai di puncak Bayangan dan itu menurut
saya sudah capek sekali di sana. Setelah tidak capek kami
jalan kembali naik, naik, naik melewati HM 33 kami bertemu
dengan tumbuhan Kantong Semar,
dan
kata bang Ambar tumbuhan Kantong Semar itu mengandung
banyak air untuk di minum.
Kami naik, naik, naik lagi, nah di HM 40 lebih saya sangat
lapar dan lelah, saya bertemu dengan buah seperti cherry tetapi
ukurannya sangan kecil dan rasanya seperti tomat. Saya makan itu
terus, lalu jalan kembali. Naik, naik, naik, ngerest dan pada
akhirnya sampai lah di puncak Salak 1 hahaaa…Betapa senangnya
diriku. Dan sayapun mencari minum dan saya minum dengan sangat puas, kami makan roti, makan yang ada di
daypack logistick dan kenyang. lalu saya mengambil choky-choky dan menyisakannya untuk
nanti turun.
Kami di sana
foto-foto bersama dan berfoto sendirain. Dan sayangnya saat itu
kami tidak mengecek kembali kalo daypack tidak menaruh bendera Esacapala, disitu lah rasa
sedikit galaunya ada haha.. , saya tidur di sana kira-kira 15 menitan dan
sudah mulai mendung, kami pun siap2 untuk turun lagi ke tenda. Ini adalah saat
yang di tunggu-tunggu. Saat turun itu yang greget, teh Anis dan bang Rio duluan mereka
sudah jauh saya mengejar mereka berdua dengan cepat, saya mengejar, mengejar dan akhirnya
dekat dengan mereka. Lalu Zaini mengejar kami dan
akhirnya kami ber Empat, saya loncat sana, sini, sana, sini lalu terpeleset, haha.. itu mengasyikan, lari, loncat, lari loncat.
Kami berlari lalu
mengerest, lari lagi, lalu mengerest. Kami di
sana mencari HM 24 tidak ketemu, kami kira masih jauh HM 24 kami lari, loncat sana-sini
dan kami melihat HM dan ternyata HM 11 wahaa.. saya sangat senang. Dan saat
hampir sampai saya dan teh Anis hampir saja salah
jalan dan bang Rio bilang ke teh Anis katanya ‘’ woyy niss lu mau kemana ?’’ saya dan teh
Anis
hampir tersesat jadi kami membelokan arah jalan kami dan akhirnya sampai juga
di Bajuri. Saat itu
kami
paling duluan sampai di simpang Bajuri.
Saya sambil
menunggu teman teman sampai, saya mencuci sepatu trek
saya yang sangat kotor dan celana saya yang bekas tadi terpeleset, haha, setelah
semua selesai kata saya kok belum pada sampai, saya pun ke tenda,
dan saya Sholat ashar dulu, lalu saya tidur di
tenda. Dan saat saya bangun ternyata kata teman-teman Naba, Saskia, bang
Rizky, bang Rafi dan bang Omen salah jalan.
Bang Eki dan bang Ambar mencari
mereka semua dan akhirnya ketemu dan sungguh itu sangat
greget, saya sampai
tenda jam Empat bersama teh Anis dkk. Dan mereka sampai
di tenda jam Tujuh dan mereka bercerita hahaha.
Itu pengalaman
tersendiri mereka. Dan kami pun akhirnya makan malam di sana, yang membuat
makanannya teh Anis . setelah semua kami Sholat dan bercerita
bersama-sama apa kesan kesannya dan apa pesan pesannya setelah semua yang kita lakukan di
sini, dan juga kami di beri pertanyaan yang ada di Organisasi Esacapala ini, kami
menjawab dan setelah selesai kami tidur. Sungguh hari yang sangat melelahkan .
Ke esokan harinya
atau dimana hari kami pulang, paginya kami makan besar.
Semua makanan yang di irit irit kan dari awal kita habiskan bersama-sama. Lalu setelah
makan-makan selesai kami mengemas tenda dan semuanya kedalam carrier awalnya dan
sudah selesai.
Sebelum kami pulang kami pun ber foto-foto. Setelah semua kami
kembali turun kami jalan turun, jalan turun, turun kami disini
hanya mengerest satu
kali dan pas di anak tangga paling bawah saya menemukan sesosok wanita sedang
memegangi pahanya seperti kesakitan dan menutupi mukannya sendiri. Saya pun berkata “permisi teeh... ‘” tetapi tidak di
jawab sama sekali, entahlah saya pun bingung.
Setelah di bawah kami
melepas carrier sebentar dan langsung memakai lagi. Kami menju tempat
mobil berada dan tempat dimana kami untuk makan dan juga mandi. Kami mandi dan
makan di sana bersama-sama, kami tertawa bersama-sama
dan setelah semua badan saya terasa sangat segar sekali dan kamipun kembali ke
ke Cikarang.
Huhhh ... sungguh 3 hari 2 malam yang sangat menyenangkan.
0 comments:
Posting Komentar