logo esacapala

Blogroll


Senin, 12 Mei 2014

Cerita Perjalanan Gn. Salak

Cerita Perjalanan Pendakian Gunung Salak 

Assalamualaikum wr.wb

Saya dari rimba 14 ingin menceritakan pengalaman saya dalam perjalanan pendakian Gunung Salak. Sehari sebelum keberangkatan saya dan yang lain melakukan packing di rumah bang Iwang, kegiatan packing selesai pukul 10.00 malam, setelah selesai saya bergegas untuk pulang kerumah untuk istirahat. Pukul 05.00 saya bangun untuk beres-beres mandi, dsb. Setelah beres-beres selesai saya berangkat kerumah bang Iwang pukul 06.15.


Sesampai di rumah bang Iwang, saya langsung bertemu dengan angkatan saya untuk kumpul dan berangkat bersama lalu kami membereskan barang-barang untuk di masukan ke mobil, setelah selesai kami berangkat pukul 07.30 menuju Stasiun Lemah Abang dan sampai di sana kami berkumpul dengan abang dan teteh alumni bahkan bertemu dengan bang Usep pembina eskul kami.


Setelah semuanya berkumpul saya dan yang lain mengangkut carriel dan daypack untuk di masukan ke mobil, tak lupa sebelum keberangkatan kami berpamitan kepada bang Usep dan berdoa untuk keselamatan kami. Sesudah itu kami segera masuk ke mobil dan segera berangkat. Saya dan Saskia kebagian duduk di depan karena di belakang sudah cukup untuk yang Iain, padahal Saya dan Saskia ingin sekali di belakang.


Saya menikmati perjalanan sampai sampai tertidur dengan pulas, mobil pun berhenti di pom bensin mungkin karena ada yang mau buang air kecil atau apalah. Setelah semuanya kembali ke mobil kami meneruskan perjalanan. Kami tak lupa saat itu hari jum’at kami pun sebagai orang muslim tidak meninggalkan kewajiban untuk menjalankan sholat dzuhur dan yang laki laki sholat jum,at. Setelah mobil berhenti di dekat masjid yang kita tuju, kita semua turun yang laki laki bergegas menuju masjid, dan yang lain menunggu di mobil sambil membeli makanan dan minuman.


Tak lama kemudian para Jama’ah pun keluar, mereka pun satu persatu keluar dari masjid dan kembali menuju mobil untuk melanjutkan perjalanan. Setelah menunggu kami pun tiba ketempat yang kami tuju yaitu jalur untuk pendakian, kami pun tak lupa untuk mendaftar dulu sebelum melakukan pendakian.Setelah itu kami langsung menuju pintu jalur pendakian, sesampai di sana kami langsung menurunkan carriel dan daypack dari mobil yang kita tumpangi.


Kami duduk duduk sambil beristirahat di sana stelah satu jam kami langsung menuju pintu masuk jalur pendakian, Saya berjalan paling depan bersama Bang Omen di depan. Satu jam melewati jalur akhirnya kami berhenti di Bajuri untuk beristirahat, hari sudah mulai gelap karena itu kami memutuskan untuk ngecamp di Bajuri, kami semua langsung membokar carriel dan daypack untuk masang tenda, kami bekerja sama dengan baik, setelah semua tenda terpasang, Saya, Sasa, dan Teh Anis memasak makanan dari logistik yang kami bawa untuk makan bersama.


Setelah semua makanan matang, Abang dan Teteh berkumpul seperti biasa makan dalam satu wadah yang sama, tak lupa sebelum makan kami berdo’a terlebih dahulu. Abang dan Teteh sangat lahap sekali mungkin mereka lelah setelah melakukan perjalanan seharian penuh, begitupun saya merasakan hal yang sama seperti mereka.


Matahari sudah mulai tenggelam sebelum malam tiba saya mengambil air whudu terlebih dahulu untuk melakukan Sholat Maghrib, setelah waktu Maghrib datang, saya langsung melaksanakan Sholat Maghrib di samping tenda dan di alasi dengan terpal. Setelah selesai, saya menuju tenda untuk merapihkan barang barang yang ada di dalam agar saat nanti tidur sudah tidak berantakan lagi.


Setelah semuanya rapih saya langsung keluar untuk berkumpul dengan Abang dan Teteh di luar tenda kami bercanda, bermain, ngeteh bareng dan  tertawa bersama. Tidak terasa waktu sudah larut malam kami semua langsung masuk tenda untuk istirahat agar kami segar kembali untuk besok, dan saya satu tenda dengan Teh mela, Teh Anis dan Saskia.


Masih ada satu hari satu malam untuk beraktifitas kembali, kami tertidur sangat pulas dan akhirnya menjelang pagi pun tiba. Saya keluar tenda saat itu pukul 06.05 ternyata abang dan teteh alumni sudah bangun terlebih dahulu. Pagi ini kami tidak sarapan dengan nasi tetapi hanya cukup memakan roti saja karena kami berusaha irit logistic sudah hampir habis. Roti panggang sudah matang kami segera melahapnya.


Hari ini kami akan menuju puncak, karena tidak memungkinkan kami sampai disana sore akhirnya carriel dan peralatan yang lain di tinggal di Bajuri,dan bang Eky yang menjaga barang barang karena dia tidak ikut naik. Dan kami packing hanya membawa jas ujan, senter, logistic dan air di daypack untuk perbekalan di perjalanan hingga turun ke Bajuri lagi.


Tepat pukul 07.45 kami berangkat menuju puncak setelah 4 jam perjalan kami sampai puncak bayangan kami pun rest sebentar dan minum. Tak lama kemudian kami melanjutkan perjalanan jalur yang kami lewati memang benar benar dahsyat, kami banyak melewati rintangan.


Tak di sangka saya sampai sana jam 11.15, saya hanya bertiga dengan Bang Ambar dan Bang Omen, dan yang lain masih menyusul di belakang, tak lama yang lain pun sudah berkumpul. Setiba di sana kami beristirahat dan berfoto foto di puncak satu. Setelah satu jam kami beristirahat kami melanjutkan perjalanan untuk pulang ke Bajuri.


Saya,Teh Anis,bang Rio dan Aldith jalan lebih dulu dan yang lain di belakang, karena saya ingin cepat-cepat sampai. Di perjalanan arah turun saya berjumpa banyak pendaki yang sedang ke arah puncak, wah ternyata ramai dan bahkan saya melihat seorang anak kecil yang ikut naik ke puncak bersama ayahnya.


Saya tetap fokus pada jalur yang saya lewati tak disangka perjalanan turun itu sangat menyenangkan, saya banyak tertawa karena melihat teh Anis selalu keseleo dan jatuh tanpa sebab, sedangkan Aldith yang selalu terburu buru sehingga dia jatuh terus menerus karena kepeleset.


Bahkan mereka berdua sampai salah jalur, untung saja ada bang Rio yang menegur mereka kalau tidak mungkin mereka bisa tersesat, saya dan bang Rio hanya tertawa melihat tingkah laku mereka, jangan kan mereka saya juga suka ke sandung kalau tidak fokus pada jalan bahkan tangan saya sering terkena tumbuhan berduri. Akhirnya selama dua jam setengah saya sampai di Bajuri tepat pukul 03:25.


Saya langsung menuju ke tenda untuk berganti pakaian karena pakaian saya sangat kotor gara-gara sering terpeleset. Setelah mengganti pakaian saya  ke teh Anis, ternyata teh Anis sudah masak mie lebih dulu, itupun 1 mie untuk ber empat sunggu miris sekali hehe.


Tiba-tiba saya ngantuk,saya pun masuk ke tenda dan akhirnya tertidur sampai pulas. Suara berisik terdengar sampai –sampai saya bangun, dan ternyata Sasa, Naba, Bang Rizky,dan Bang Rafi nyasar, saya kaget mendengar dan sempat khawatir. Waktu sudah mulai larut malam saya takut mereka tidak kembali, akhirnya bang Ambar naik lagi mencari mereka. Setelah beberapa jam saya menunggu akhirnya mereka ketemu dengan bang Ambar ternyata mereka tersesat karena salah jalur. Bahkan bukan hanya teman kami, banyak juga pendaki yang tersesat di sana.


Untung saja mereka baik baik saja, hari pun berganti malam kami semua berkumpul di depan tenda masing masing dan bercanda, menceritakan apa yang tadi terjadi pada Sasa, ternyata Sasa nangis saat tersesat kata bang Omen dan kami semua tertawa saat mendengarnya, bukan hanya itu kami juga melakukan tanya jawab tentang organisasi, tumbuh-tumbuhan, banyak deh pokonya.


Malam itu terakhir kami bermalam karena besok pagi kami harus turun,udara semakin sangat dingin, saya melihat bulan yang kami lihat saat itu sangat indah.Tak terasa sudah beberapa jam kami mengobrol akhirnya kami semua masuk ke tenda untuk istirahat.


            Malam pun berganti pagi,saya langsung bangun dan untuk mencuci muka, setelah itu saya dan teh Anis memasak untuk makan pagi ini dan yang laki laki packing . Setelah semuanya matang kami semua langsung menyantap makanan yang telah saya dan teh Anis buat, tak lupa sebelum makan kami berdo’a terlebih dahulu. Setelah selesai makan dan packing pun sudah rapih kami segera melanjutkan perjalanan untuk turun dan pulang ke rumah. Kami juga berfoto foto terlebih dulu di Bajuri, tak lupa juga sebelum melakukan perjalanan kami berdo’a bersama. Tepat pukul 09.10 kami turun dan mengerest di pertigaan.


            Tak lama kami langsung melajutkan perjalanan lagi dan sampai di gerbang pendakian tepat pada pukul 10.08 dan kami semua mampir terlebih dahulu di warung terdekat untuk berganti pakaian, mandi dan makan sambil menunngu mobil jemputan kami datang. Setelah mobil datang kami langsung bersiap siap mengangkat semua carriel ke mobil, setelah semuanya selesai kami langsung naik dan berangkat menuju arah pulang kerumah, kami di mobil pun hening tanpa canda dan tawa mingkin kita semua sudah terlalu lelah, saya pun tertidur pulas di perjalanan.


            Kami pun sampai di tempat pertama kali kita berangkat yaitu di Stasiun Lemah Abang, kami semua langsung menurunkan carriel dan mengangkatnya untuk di bawa kerumah masing masing. Saat itu saya, Rizky dan Sasa kerumah Bang Iwang dulu untuk mengambil tas. Saat menuju rumah Bang Iwang saya kehujanan dan akhirnya tiba di rumah bang Iwang pada pukul 04.12 dan beristirahat sebentar setelah beberapa jam saya langsung pulang kembali kerumah dan tiba pukul 05.15.



0 comments:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More