Cerita Perjalanan
Assalamualaikum Wr.Wb. Sebelumnya saya
ingin memperkenalkan diri saya terlebih dahulu, nama saya Alfasya Rayi Kusuma
dengan nama Rimba “ ILER “, anggota ESACAPALA Rimba 14, SMAN 1 Cikarang Utara,
Saya tinggal di Cikarang Utara tepatnya di Perum Central Park blok A1 no.4
Cikarang Utara Bekasi.
Pada tanggal 18 April 2014 hari
Jumat kami pergi ke Sukabumi untuk melakukan pendakian bersama ke Gunung Salak,
2 hari sebelumnya kami telah mempersiapkan barang barang dan perlengkapan yang
di butuhkan mulai dari Tas Carriel, SB ( Sleeping Bag ), Nasting dan lain lain,
lalu 1 hari sebelum berangkat kami melakukan packing di rumah salah satu alumni
ESACAPALA yaitu di rumah Bang Iwang.
Pada Hari keberangkatan kami, kebetulan
pada hari jumat itu adalah hari libur, kami pagi pagi sudah berkumpul di rumah
bang Iwang sekitar jam 7, kami berangkat dari rumah bang Iwang sekitar jam 8
dengan menyewa angkutan umum dan berhenti sampai Stasiun Lemah Abang, kami di
Stasiun Lemah Abang sudah di tunggu oleh bang Usep ( Pembina ESACAPALA ) dan
para alumni yang lain yang akan ikut pendakian.
Saya kira kami akan pergi ke Sukabumi
dengan menggunakan Kereta api, ternyata Bang Ambar sudah menyediakan truk
angkatan laut untuk mengantar kami sampai ke Cidahu ( kaki gunung salak ), kami berangkat dari Lemah Abang lewat
tol Cikarang Barat, Teh Mar’ah dan Teh Ayu ( R.XII ) ikut menumpang sampai Jababeka
untuk pulang ke rumah mereka, awalnya teh Mar’ah ingin ikut pendakian, hanya
saja ada urusan mendadak katanya.
Dalam perjalanan kami melakukan
beberapa aktivitas di truk, ada yang tidur, ada yang main hp dan ada pula yang
main kartu remi ( biasanya sih main poker ), sekali saja kami pergi ke Rest
Area di jalan tol untuk istirahat, dimanfaatkan untuk buang air, membeli makan
atau minum dll, perjalanan kami ternyata sampai 4 jam menuju ke Cidahu, di perjalanan kami melakukan
sembahyang Jum’at ( Shalat Jum’at di salah satu masjid di Cidahu, sehingga kami beristirahat sebentar disana, saat Shalat Jum’at
seperti ada yang berbeda dari biasanya kita Shalat Jum’at, disana khotbah nya
menggunakan bahasa arab dan khotbahnya itu pun sangat singkat seperti tidak
khotbah sama sekali, ya mungkin di sana sudah terbiasa seperti itu, selesai Shalat
kami makan es cincau untuk beberapa saat, lalu kembali melanjutkan perjalanan
menuju tempat pendaftaran masuk ke Gunung Salak.
Sesampainya di tempat pendaftaran
sekitar jam 1, Bang Iwang turun untuk mendaftar lalu membayar sesuai kuota (
orang ) yang kami bawa, kartu KTP bang Iwang di Simpan tempat pendaftaran, saya
tidak tahu mengapa ya tapi pasti ada alasan nya, selesai daftar kami langsung
menuju gerbang masuk ke Gunung Salak, sampai di gerbang, kami siap siap untuk
mendaki Gunung Salak, lalu menentukan carriel mana yang akan saya bawa, tetapi
Naba, Oii dan Bisma ingin hajatan ( membuang hajat bisa dibilang buang air
besar ) mereka turun kembali untuk mencari WC, ketika semua sudah siap Naba dan
yang lainnya belum juga sampai, saya di perintahkan menyusul mereka, saat
menyusul mereka, ternyata mereka sudah dekat dan sedang berjalan, lalu mereka
di suruh berlari agar cepat sampai.
Sebelum masuk ke gerbang pendakian
sekitar jam 2 siang, kami ber foto – foto dahulu biar eksis haha, lalu kami
masuk gerbang pendakian, jalurnya cukup terjal di awal, sebenarnya nafas saya
saja sudah sedikit sesak setelah beberapa menit naik, tetapi semakin naik jalur
menjadi landai sehingga tidak terlalu mengurangi tenaga, setelah kurang lebih
30 menit naik kami pun rest untuk beberapa menit, lalu kami melanjutkan
perjalanan kembali, jalur yang memang licin menjadi semakin licin karena saya
memakai sepatu yang tidak layak pakai di gunung, sehingga beberapa kali saya
hampir terjatuh karena terpeleset.
Sekitar jam setengah 4, kami sampai
di Bajuri ( 24-25 HM ) kami
Mendirikan tenda disana untuk beristirahat hingga besok pagi untuk melanjutkan
pendakian ke puncak, karena tidak mungkin kami melakukan pendakian pada malam
hari karena jalur yang licin, gelap dan berkabut sehingga kami memutuskan
Nge-Camp di Bajuri.
Setelah selesai mendirikan semua tenda,
kami memasukan semua carriel dan daypack ke dalam tenda masing masing, saya
langsung membersihkan muka di sungai sekalian mengambil air wudhu untuk Shalat
Ashar, selesainya Shalat, kami memasak untuk makan kami bersama, saya kurang
ingat kami makan apa waktu itu tapi yang pasti makan nya pakai nasi haha,
selesai makan kami membereskan semua sisa makanan dan membersihkan nesting dan
piring, selesai semua itu, hari mulai gelap, tidak sadar kalau jam sudah
menunjukan jam 6 lewat, saya langsung mengambil wudhu untuk Shalat Maghrib dan
menunggu waktu Maghrib tiba, kami Shalat Maghrib secara berjamaah dengan alas
terpal.
Selesainya Shalat Maghrib, saya
membuat teh hangat untuk menghangatkan badan karena disana sangat dingin ( ya
mungkin karena saya nya saja yang alergi dingin ) saya minum teh hangat sambil
minum obat alergi saya supaya alergi saya tidak kambuh, saya tidur lebih dahulu
dari yang lain, ketika yang lain sedang asyik mengobrol dan bercanda di luar
tenda, saya dan teman saya Bisma ada di dalam tenda dan tidur duluan karena
mata yang sudah tidak kuat menahan kantuk, tetapi untuk beberapa kali saya
terbangun dari tidur saya karena kedinginan jadi saya memainkan hp saya untuk
bermain flappy bird agar saya bisa tertidur kembali, tetapi suasana di luar
tenda sedang seru seru nya dengan tertawa dengan lawakan lawakan dan plesetan
dari abang abang alumni, saya di dalam tenda jadi tertawa sendiri seperti orang
gila, lalu entah mengapa saya tertidur kembali.
Pagi harinya saya bangun sekitar jam
setengah 7, ternyata diluar tenda sudah banyak orang yang bangun dan sudah ada
yang memasak untuk sarapan pagi, kami pun sarapan pagi sekitar jam 7 lewat,
saat jam 8 pagi, kami bersiap untuk kembali melanjutkan pendakian kepuncak Salak,
awalnya kami berniat untuk mendirikan tenda di puncak tetapi menurut perkiraan
bang Eki kami lebih baik meninggalkan tenda dan carriel di Bajuri, bang Eki yang menjaga Camp selama kami pergi ke puncak,
kami mendaki hanya membawa beberapa daypack dan smallpack, dengan membawa
persediaan air yang lumayan banyak karena selama perjalanan ke atas sudah tidak
ada lagi mata air.
Kami berangkat dengan penuh
semangat, kami melewati jalur yang sangat sulit dan bisa di bilang ekstrim
karena banyak jalur yang berlumpur dan ada lumpur hisap, tebing tebing dan
pohon yang besar, sulit sekali di lewati, apalagi saat melewati jalur yang
kanan dan kirinya jurang, sangat mengerikan melihat ke bawah tetapi pemandangan
di sekitar yang sangat luar biasa yang dapat menghilangkan rasa takut tersebut,
beberapa kali kami rest untuk minum dan menunggu orang yang tertinggal di
belakang, kami mendaki tak terasa sampai 4 jam lebih untuk sampai puncak Salak
1.
Dan akhirnya pun kami sampai puncak
Salak 1, tetapi sayang sekali, pemandangan di sekitar tertutup dengan kabut
kabut sehingga menghalangi pemandangannya, kami di puncak beristirahat sekitar
1 jam untuk minum dan foto foto di puncak, setelah semua puas, kami segera
kembali ke Bajuri, di tengah
perjalanan, hujan gerimis turun membasahi jalur, kami langsung menggunakan rain
coat kami masing masing, udaranya semakin dingin ketika hujan gerimis, tetapi
sialnya, hujannya berhenti , hanya sebentar saja hujan di atas, tetapi mungkin
di bawah hujannya deras karena jalur yang kami lewati tadi menjadi lebih licin dan
becek, sehingga saya terjatuh beberapa kali karena terpeleset.
Bang Bayu salah satu partisipan ESACAPALA
terkilir kakinya saat menuruni gunung, bang Ambar pun menolongnya dan menyuruh
kami turun duluan, kami beberapa kali rest untuk beristirahat dan mengumpulkan
sedikit tenaga dengan minum, tetapi sesampainya di Camp atau di Bajuri, yang sampai hanya sebagian saja,
ada beberapa orang yang tertinggal atau tersasar di gunung, kami menunggu
beberapa menit untuk memastikan lalu bang Ambar, bang Eki dan bang Iwang pun
kembali naik ke atas untuk pergi mencari beberapa orang yang tersasar tersebut,
setelah 40 menit kurang akhirnya semua orang berhasil di temukan dan di bawa
kembali ke Camp.
Saya sebenarnya panic, sedih dan
senang, saya sedih karena teman teman saya yang tersasar di gunung, saya senang
karena bukan saya yang tersasar di gunung, saat itu hari sudah gelap, saya langsung
mengambil air wudhu untuk Shalat Maghrib, selesai Shalat Maghrib kami ramah
tamah dengan orang orang, kesannya apa, dan lain lain yang kami omongkan,
tetapi mata saya sudah tidak tertahankan kembali, saya langsung minum obat dan
kembali tertidur.
Paginya saya Shalat Subuh, lalu kami
membuat sarapan, lalu kami makan bersama dengan menggelar trashbag yang di
robek agar panjang untuk muat makan bersama, karena kurang muat, terciptalah
kata tagteam untuk makan haha, saling bergantian untuk makan, selesai semuanya
kami membereskan semuanya, lalu kami merapihkan tenda dan melipatnya kembali
karena kami akan turun ke gerbang pendakian karena memang sudah hari minggu,
hari yang di suruh untuk pulang ke rumah, setelah semua tenda dan barang barang
lain masuk tas carriel, kami opsi dengan membersihkan sampah sampah bekas kami
di sekitar Bajuri.
Sebelum kami turun gunung, kami
melakukan doa bersama dan berteriak yel yel ESACAPALA, lalu kami pun turun
dengan damai haha, selama turun tenaga yang terpakai tidak terlalu besar dari
saat kami naik, tetapi tetap saja, saya seringkali terpeleset karena sepatu
saya yang licin dan jalurnya juga yang licin, kami beberapa kali rest pula
untuk minum. Setelah 3 jam berlalu akhirnya kami sampai bawah dan langsung ke Cidahu, langsung menuju warung terdekat
untuk istirahat, makan, mandi, minum dan lain lain, ternyata sudah ada truk
angkatan laut yang menunggu untuk mengantar kami pulang, sekitar 2 jam di
warung, jam 12 kami berangkat pulang menuju Stasiun Lemah Abang, perjalanan di
tol cukup macet, kami sampai ke Stasiun Lemah Abang sekitar jam 3, sesampainya
di Stasiun kami pun pulang masing masing ke rumah, ada yang pulang ke rumah
bang Iwang dahulu untuk membereskan tas carriel, tetapi saya pulang dahulu
karena kebetulan angkot nya memang melewati tempat tinggal saya.
Ya mungkin hanya segini yang dapat
saya ceritakan dalam cerita perjalanan saya, karena mungkin kapasitas otak saya
yang tidak besar hahaha, sekian dari saya, wassalamualaikum Wr.Wb
Alfasya Rayi Kusuma~ ESCA. AM. RXIV
Alfasya Rayi Kusuma~ ESCA. AM. RXIV
0 comments:
Posting Komentar