A. Pengertian ORAD
Merupakan salah satu
kegiatan alam terbuka yang beresiko cukup tinggi. Resiko itu dapat kita kurangi
bila sebelum pengarungan dilakukan persiapan yang baik, yaitu belajar dan
berlatih dengan baik secara teknis, keterampila, maupun pengetahuan. Dan juga
merupakan kegiatan rekreasi yang cukup menyenangkan.
B. Air
Mempelajari bagaimana
air mengalir dari hulu ke hilir sungai. Merupakan hal yang penting untuk
diketahui sebelum kita berolahraga arus deras. Karakteristik sungai didaerah
hulu pun sangat berbeda dengan daerah hilir. Hal ini disebabkan oleh garidien (kecuraman),
bentuk dasar sungai dan volume air yang mengalir (debit air).
1. Pembagian daerah aliran
sungai (DAS)
a. Sungai didaerah hulu:
- Dangkal, sempit dan cukup sering dijumpai air terjun.
- Tingkat kecuramannya tinggi dan tidak dapat diarungi.
- Cukup dalam dan lebar.
- Banyak dijumpai riam dan ideal untuk ORAD.
c. Sungai didaerah hilir:
- Aliran airnya tenang, lebar dan dalam.
- Bukan daerah yang baik untuk ORAD.
- Debit air sungai atau volume air sungai adalah jumlah air yang mengalir melewati sungai. Biasanya dinyatakan dalam satua (m3/det).
- Semakin besar debit air sungai, maka semakin deras aliran airnya.
- Besar kecilnya sungai dan layak tidaknya sungai diarungi. Dapat dilihat dari debit airnya.
3. Riam
Riam adalah aliran air yang deras disungai (hampir seperti air terjun, tetapi rendah sekali). Factor utama yang mempengaruhi bentuk riam suatu sungai adalah bentuk dari permukaan dasar sungai tersebut.
Terjadinya riam serta
tingkat kesulitannya dipengaruhi oleh:
a. Gradient/ kecuraman
sungai.
Adalah beda tinggi dari
panjang elemen/ bagian sungai yang dimaksud (beda tinggi persatuan panjang.
m/km). Dapat dihitung dengan
bantuan garis kontur yang memotong sungai pada peta topografi. Gradient sungai
dapat diketahui dari peta wilayah DAS. Dradien sungai digolongkan atas:
- Tenang = 0-5 m/km.
- Beriam = 5-10 m/km (ideal)
- Berbahaya = 10-15 m/km.
- Tidak dapat diarungi > 20 m/km.
Gradient
yang baik untuk diarungi perahu karet adalah = 5-15 m/km.
b. Bentuk arus sungai
(riam)
Sungai berarus deras
memiliki berbagai macam bentuk dan kecepatan aliran sungai, baik dari permukaan
hingga dasar sungai. Arus tercepat adalah ketika mendekati permukaan. Sedangkan
untuk lintasan dan pada belokan yang lurus.
c. Aliran utama
Arus sungai yang paling
cepat seperti tersebut diatas dusebut aliran utama, yang artinya merupakan
bagian dari lintasan sungai yang baik untuk diarungi. Karena merupakan daerah
paling dalam dan paling cepat arusnya. Selain itu juga paling aman dan
menyenangkan.
d. Riam
Riam merupakan bagian
sungai yang mengalami percepatan arus dan turbulensi. Barisan riam pada umumnya
diselingi lubuk sungai, yaitu bagian dari sungai yang dalam dan mengalir
tenang.
Riam terdiri dari
beberapa jenis arus dalam satu lintasa sungai, yaitu:
- Gelombang tegak
Terjadi karena
penurunan dasar sungai, kemudian relative mendatar kembali dan tanpa tonjolan
batuan yang menyembul ke permukaan. Gelombang pertama merupakan gelombang
terbesar selanjutnya lebih kecil dan akhirnya menjadi datar kembali. Barisan
gelombang ini membentuk setengah lidah.
- Lidah air
Terbentuk diantara dua
buah rintangan berupa batu atau hole dikarenakan percepatan. Bentuknya
menyerupai huruf V. umumnya merupakan lintasan yang terbaik untuk diarungi.
- Gelombang balik
Merupakan arus yang
berputar daribawah ke atas dan membalik kea rah hulu yang disebabkan oleh
penurunan dasar sungai secara ekstrem. Ada tiga jenis gelomnag, yaitu; hole,
hidrolik, dan gelombang pecah.
- Arus balik
Arus balik adalah
tempat dimana arus sungai seakan-akan berhenti, atau mengalir balik kea rah
hulu dan seperti pusaran.
Kesimpulan:
Empat factor yang
menentukan dalam menaksir tingkat kesulitan sungai (riam):
- Gradient (kemiringan)
- Debit air
- Bentuk dasar
- Rintangan
C. Peralatan yang
digunakan dalam ORAD
a. Perahu karet
Digunakan dalam bararung
jeram, bukan hanya sekedar yang bisa mengembang tapi juga dapat mengeluarkan
air secara otomatis, dapat melakukan maneuver dengan cepat, kokoh, dan
mempunyai empat tabung udara yang akan saling mendukung.
b. Dayung
Dayung sebaiknya
berwarna cerah dan ringan karena jika terlempar ke air akan mudah terlihat.
Ukuran dayung tergantung dari ukuran diameter dayung yang digunakan. Sebaiknya
pada setiap pengarungan kita membawa dayung cadangan karena alat ini sering
hilang atau patah.
c. Pelampung
Pelampung berfungsi
untuk mengangkat tubuh ke atas permukaan air yang bergolak. Pelampung harus
nyaman dan enak dipakai, pas dibadan, tidak melorot ke atas ketika di air. Daya
apung pelampung harus sesuai dengan berat badan.
d. Helm
Helm harus menutup
sampai bagian telinga, ringan dan mempunyai sirip yang kokoh. Pada bagian dalam
terdapat busa padat yang dapat dengan cepat mengeluarkan air dari dalam helm.
Dianjurkan untuk menggunakan helm yang berwarna cerah, Karen apada waktu
berenang di jeram yang muncul keluar adalah bagian kepala
e. Tali
Untuk mengikat
perlengkapan.
f. Carabiner
Untuk menggantungkan
barang-barang berguna untuk alat rescue dan banyak hal lainnya.
g. Peluit
Untuk melakukan
komunikasi saat dilakukannya arum jeram. Karena suara jeram yang keras
menyulitkan untuk berkomunikasi. Diikuti dengan peluit dan dibantu dengan
aba-aba tangan atau dayung.
h. P3K
D. Skipper/ Kapten, Aba- aba dan Scouting
1. Kapten/ skipper.
Seorang kapten harus
menguasai tekhnik dan pengalaman dalam ORAD. Adapun tugas penting dari seorang
kapten adalah:
- Mencari dan menentukan arah lintasan pada sungai yang akan dilalui.
- Memberikan aba-aba yang singkat dan jelas.
- Bertanggung jawab atas keselamatan seluruh awak perahu dan peralatan dalam perjalanan.
2. Bentuk aba-aba:
- Maju : semua mendayung ke depan.
- Mundur : semua mendayung kebelakang.
- Kanan balik : arah perahu berbalik kekanan, dan yang berada disebelah kanan mendayung balik, dan yang di sebelah kiri mendayung kedepan.
- Kiri balik : arah perahu berbalik ke kiri. Yang berada disebelah kanan mendayung kedepan dan yang disebelah kiri mendayung ke belakang.
- Geser kanan : perahu digeser kearah kanan dengan arah yang tetap tidak berubah.
- Geser kiri : perahu digeser kearah kiri dengan arah yang tetap tidak berubah.
- Stop : seluruh awak berhenti mendayung. Hanya dua orang di belakang yang menjadi kemudi agar arah perahu tetap lurus.
- Pindah kanan : agar perahu berat kanan.
- Pindah kiri : agar perahu berat kiri.
- Goyang : mencegah perahu tersangkut.
- Boom : instruksi apabila melewati rintangan (batang pohon) atau jeram berbahaya.
3. Scouting
Kegiatan pengamatan
yang dilakukan sebelum mengarungi riam atau medan. Ada dua petunjuk yang
mengharuskan kita melakukan scouting :
Pertama, adanya
penurunan muka sungai sehingga riam yang akan dilalui tidak terlihat.
Kedua, suara gemuruh.
Gemuruh yang besar tanda adanya riam.
Langkah-langkah untuk
melakukan scouting:
- Menepilah pada sisi dimana medanny amemungkinkan untuk berjalan ke hilir. Tambatkanlah perahu dengan baik agar tidak terbawa arus.
- Jalanlah kearah hilir sampai ujung riam disebelah hilir.
- Setelah sampai ke hilir riam, amati bentuk riam, cari dan rencanakanlah jalur terbaik yang akan diarungi. Juga fikirkan factor keamanan.
- Bisa atau tidak segera putuskan. Karena keputusan tersebut sangat menentukan.
- Jika keputusan tersebut adalah untuk kembali mengarungi, maka ambil kembali arah hulu. Ingat-ingat kembali letak batuan, ombak sebagai patokan saat mengarungi.
- Jika keputusan tersebut tidak dapat diarungi, maka tuntunlah perahu lewat sungai atau diangkat dekat pinggir sungai.
0 comments:
Posting Komentar