logo esacapala

Blogroll


Selasa, 14 Januari 2014

Orad/t


A. Pengertian ORAD

Merupakan salah satu kegiatan alam terbuka yang beresiko cukup tinggi. Resiko itu dapat kita kurangi bila sebelum pengarungan dilakukan persiapan yang baik, yaitu belajar dan berlatih dengan baik secara teknis, keterampila, maupun pengetahuan. Dan juga merupakan kegiatan rekreasi yang cukup menyenangkan.

B. Air
Mempelajari bagaimana air mengalir dari hulu ke hilir sungai. Merupakan hal yang penting untuk diketahui sebelum kita berolahraga arus deras. Karakteristik sungai didaerah hulu pun sangat berbeda dengan daerah hilir. Hal ini disebabkan oleh garidien (kecuraman), bentuk dasar sungai dan volume air yang mengalir (debit air).

1. Pembagian daerah aliran sungai (DAS)

a. Sungai didaerah hulu:
  • Dangkal, sempit dan cukup sering dijumpai air terjun.
  • Tingkat kecuramannya tinggi dan tidak dapat diarungi.
b. Sungai didaerah peralihan:

  • Cukup dalam dan lebar.
  • Banyak dijumpai riam dan ideal untuk ORAD.
c. Sungai didaerah hilir:
  • Aliran airnya tenang, lebar dan dalam.
  • Bukan daerah yang baik untuk ORAD.
2. Debit air sungai
  • Debit air sungai atau volume air sungai adalah jumlah air yang mengalir melewati sungai. Biasanya dinyatakan dalam satua (m3/det).
  • Semakin besar debit air sungai, maka semakin deras aliran airnya.
  • Besar kecilnya sungai dan layak tidaknya sungai diarungi. Dapat dilihat dari debit airnya.

3. Riam
Riam adalah aliran air yang deras disungai (hampir seperti air terjun, tetapi rendah sekali). Factor utama yang mempengaruhi bentuk riam suatu sungai adalah bentuk dari permukaan dasar sungai tersebut.

Terjadinya riam serta tingkat kesulitannya dipengaruhi oleh:
a. Gradient/ kecuraman sungai.
Adalah beda tinggi dari panjang elemen/ bagian sungai yang dimaksud (beda tinggi persatuan panjang. m/km). Dapat dihitung dengan bantuan garis kontur yang memotong sungai pada peta topografi. Gradient sungai dapat diketahui dari peta wilayah DAS. Dradien sungai digolongkan atas:
  • Tenang = 0-5 m/km.
  • Beriam = 5-10 m/km (ideal)
  • Berbahaya = 10-15 m/km.
  • Tidak dapat diarungi > 20 m/km.

Gradient yang baik untuk diarungi perahu karet adalah = 5-15 m/km.

b. Bentuk arus sungai (riam)
Sungai berarus deras memiliki berbagai macam bentuk dan kecepatan aliran sungai, baik dari permukaan hingga dasar sungai. Arus tercepat adalah ketika mendekati permukaan. Sedangkan untuk lintasan dan pada belokan yang lurus.

c. Aliran utama
Arus sungai yang paling cepat seperti tersebut diatas dusebut aliran utama, yang artinya merupakan bagian dari lintasan sungai yang baik untuk diarungi. Karena merupakan daerah paling dalam dan paling cepat arusnya. Selain itu juga paling aman dan menyenangkan.

d. Riam
Riam merupakan bagian sungai yang mengalami percepatan arus dan turbulensi. Barisan riam pada umumnya diselingi lubuk sungai, yaitu bagian dari sungai yang dalam dan mengalir tenang.
Riam terdiri dari beberapa jenis arus dalam satu lintasa sungai, yaitu:

- Gelombang tegak
Terjadi karena penurunan dasar sungai, kemudian relative mendatar kembali dan tanpa tonjolan batuan yang menyembul ke permukaan. Gelombang pertama merupakan gelombang terbesar selanjutnya lebih kecil dan akhirnya menjadi datar kembali. Barisan gelombang ini membentuk setengah lidah.

- Lidah air
Terbentuk diantara dua buah rintangan berupa batu atau hole dikarenakan percepatan. Bentuknya menyerupai huruf V. umumnya merupakan lintasan yang terbaik untuk diarungi.

- Gelombang balik
Merupakan arus yang berputar daribawah ke atas dan membalik kea rah hulu yang disebabkan oleh penurunan dasar sungai secara ekstrem. Ada tiga jenis gelomnag, yaitu; hole, hidrolik, dan gelombang pecah.

- Arus balik
Arus balik adalah tempat dimana arus sungai seakan-akan berhenti, atau mengalir balik kea rah hulu dan seperti pusaran.

Kesimpulan:
Empat factor yang menentukan dalam menaksir tingkat kesulitan sungai (riam):
  • Gradient (kemiringan)
  • Debit air
  • Bentuk dasar
  • Rintangan

C. Peralatan yang digunakan dalam ORAD
a. Perahu karet
Digunakan dalam bararung jeram, bukan hanya sekedar yang bisa mengembang tapi juga dapat mengeluarkan air secara otomatis, dapat melakukan maneuver dengan cepat, kokoh, dan mempunyai empat tabung udara yang akan saling mendukung.

b. Dayung
Dayung sebaiknya berwarna cerah dan ringan karena jika terlempar ke air akan mudah terlihat. Ukuran dayung tergantung dari ukuran diameter dayung yang digunakan. Sebaiknya pada setiap pengarungan kita membawa dayung cadangan karena alat ini sering hilang atau patah.

c. Pelampung
Pelampung berfungsi untuk mengangkat tubuh ke atas permukaan air yang bergolak. Pelampung harus nyaman dan enak dipakai, pas dibadan, tidak melorot ke atas ketika di air. Daya apung pelampung harus sesuai dengan berat badan.

d. Helm
Helm harus menutup sampai bagian telinga, ringan dan mempunyai sirip yang kokoh. Pada bagian dalam terdapat busa padat yang dapat dengan cepat mengeluarkan air dari dalam helm. Dianjurkan untuk menggunakan helm yang berwarna cerah, Karen apada waktu berenang di jeram yang muncul keluar adalah bagian kepala

e. Tali
Untuk mengikat perlengkapan.

f. Carabiner
Untuk menggantungkan barang-barang berguna untuk alat rescue dan banyak hal lainnya.

g. Peluit
Untuk melakukan komunikasi saat dilakukannya arum jeram. Karena suara jeram yang keras menyulitkan untuk berkomunikasi. Diikuti dengan peluit dan dibantu dengan aba-aba tangan atau dayung.

h. P3K

D. Skipper/ Kapten, Aba- aba dan Scouting

1. Kapten/ skipper.
Seorang kapten harus menguasai tekhnik dan pengalaman dalam ORAD. Adapun tugas penting dari seorang kapten adalah:
  • Mencari dan menentukan arah lintasan pada sungai yang akan dilalui.
  • Memberikan aba-aba yang singkat dan jelas.
  • Bertanggung jawab atas keselamatan seluruh awak perahu dan peralatan dalam perjalanan.

2. Bentuk aba-aba:
  • Maju : semua mendayung ke depan.
  • Mundur : semua mendayung kebelakang.
  • Kanan balik : arah perahu berbalik kekanan, dan yang berada disebelah kanan mendayung balik, dan yang di sebelah kiri mendayung kedepan.
  • Kiri balik : arah perahu berbalik ke kiri. Yang berada disebelah kanan mendayung kedepan dan yang disebelah kiri mendayung ke belakang.
  • Geser kanan : perahu digeser kearah kanan dengan arah yang tetap tidak berubah.
  • Geser kiri : perahu digeser kearah kiri dengan arah yang tetap tidak berubah.
  • Stop : seluruh awak berhenti mendayung. Hanya dua orang di belakang yang menjadi kemudi agar arah perahu tetap lurus.
  • Pindah kanan : agar perahu berat kanan.
  • Pindah kiri : agar perahu berat kiri.
  • Goyang : mencegah perahu tersangkut.
  • Boom : instruksi apabila melewati rintangan (batang pohon) atau jeram berbahaya.

3. Scouting
Kegiatan pengamatan yang dilakukan sebelum mengarungi riam atau medan. Ada dua petunjuk yang mengharuskan kita melakukan scouting :
Pertama, adanya penurunan muka sungai sehingga riam yang akan dilalui tidak terlihat.
Kedua, suara gemuruh. Gemuruh yang besar tanda adanya riam.

Langkah-langkah untuk melakukan scouting:
  1. Menepilah pada sisi dimana medanny amemungkinkan untuk berjalan ke hilir. Tambatkanlah perahu dengan baik agar tidak terbawa arus.
  2. Jalanlah kearah hilir sampai ujung riam disebelah hilir.
  3. Setelah sampai ke hilir riam, amati bentuk riam, cari dan rencanakanlah jalur terbaik yang akan diarungi. Juga fikirkan factor keamanan.
  4. Bisa atau tidak segera putuskan. Karena keputusan tersebut sangat menentukan.
  5. Jika keputusan tersebut adalah untuk kembali mengarungi, maka ambil kembali arah hulu. Ingat-ingat kembali letak batuan, ombak sebagai patokan saat mengarungi.
  6. Jika keputusan tersebut tidak dapat diarungi, maka tuntunlah perahu lewat sungai atau diangkat dekat pinggir sungai.

0 comments:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More