logo esacapala

Blogroll


Senin, 13 Januari 2014

Fotografi


A. Prinsip fotografi

Adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkapan cahaya. Fotografi berasal dari dua kata, yaitu foto/ photo yang berarti cahaya dan graph yang artinya tulisan atau lukisan. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Dalam seni rupa, fotografi adalah proses melukis dengan menggunakan cahaya.

Jadi dapat dikatakan dalam fotografi jika tidak ada cahaya, berarti tidak ada foto yang bisa dibuat, betulkan?

Untuk menghasilkan insensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar dalam fotografi, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur insensitas cahaya tersebut dengan merubah kombinasi ISO/ ASA (ISO Speed), diafragma (Aperature), dan kecepatan Rana (Shutter Speed). Kombinasi antara ISO, diafragma dan speed. Selanjutnya disebut sebagai eksposur (Exposure). Dalam fotografi sekarang ini, dimana film tidak lagi digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi digital ISO pada fotografi digital.

B. Sejarah fotografi

Pada abad ke-5 sebelum masehi, ada orang yang bernama Moti yang berhasil menemukan gejala fotografi. Gejala fotografi yang terlihat pada waktu itu adalah apabila sebuah ruangan gelap ada lubang yang memancarkan sinar, maka ditembok ruangan tersebut akan terlihat gambar sumber cahaya tadi secara terbalik.

Ibnu Al-Haitam, seorang pria yang berasal dari arab juga menemukan gejala yang sama foto pertama dibuat pada tahun 1826 selama 8 jam.

Tahun 1837, Louis Jacques Mande Daquerre dinobatkan menjadi bapak geografi dunia. Kamera Obscura merupakan kamera yang pertamakali dipakai untuk memotret.

Pada tahun 1888 di Amerika kamera Kodak (eastmant Kodak) pertama kali dipatenkan.

Tahun 1900 seorang juru gambar telah menciptakan kamera Mammoth. Kamera ini amat besar ukurannya dimana beratnya 1,400 pound. Lensa seberat 500 pound. Sewaktu mengubah atau memindahkannya membutuhkan tenaga manusia sebanyak 15 orang.

C. Cabang Fotografi

Berdasarkan obyek fotografinya, diantaranya:
1.  Fotografi bentang alam (nature/ landscape)
Biasanya obyek dalam cabang fotografi ini merupakan bentang alam yang memiliki keindahan tersendiri atau digunakan untuk menjelaskan keadaan profil alam pada suatu daerah.

2.  Fotografi satwa dan flora
Fotografi ini memiliki obyek khusus satwa dan flora. Dan terkadang ini merupakan obyek yang sulit dan juga terkadang menantang bahaya.

3.  Fotografi dokumentasi
Berfungsi untuk mendokumentasikan suatu event atau peristiwa.

4.  Fotografi jurnalistik
Yaitu suatu foto yang merekam suatu berita dan menjelaskan suatu keadaan serta peristiwa yang biasanya besar.

Dan cabang fotografi lainnya yang tidak dapat dideskripsikan:
5.   Fotografi seni (Fine Art)
6.   Fotografi Studio
7.   Fotografi Udara (Aerial)
8.   Fotografi Komersial
9.   Fotografi Interior
10. Fotografi Fashion

D. Komponen-Komponen Penting dalam Fotografi

- Fotografi cahaya(light)
Faktor dasar terjadinya fotografi adalah cahaya,jika tidak ada cahayanya tidak mungkin foto bisa di buat.

- Fotografi Eksposur(exposure)
Eksposur adalah istilah fotografi yang mengacu kepada banyaknya cahaya yang jatuh ke medium (film atau sensor gambar) dalam proses pengambilan foto. Untuk membantu fotografer mendapat setting paling tepat untuk exposure,digunakan lightmeter. Lighmeter,yang biasanya sudah ada di dalam kamera, akan mengukur intensitas cahaya yang masuk ke dalam kamera. Sehingga didapat exposure normal.

- Fotografi Rentang dinamis (Dynamic  range)
Fotografi,rentang dinamis(Dynamic range) adalah rasio rentang luminasi cahaya yang dapat direkam sensor kamera dari seluruh rentang luminasi cahaya subyek. Exposure pada tingkat iluminasi yang sama di atas focal plane dapat menghasilkan foto dengan iluminasi yang berbeda karena respon sensor kamera yang berbeda pada nilai ISO ratingnya.

- Fotografi rana/ kecepatan (Suter Speed)
Rana atau penutup, atau dalam istilah bahasa inggrisnya shutter, adalah tirai pada kamera yang menutupi permukaan atau sensor foto. Jika tirai ini terbuka maka akan terjadi exposure pada permukaan film atau sensor foto.

- Fotografi diagfragma (Aperture)
Adalah istilah fotografi adalah komponen dari lensa yang berfungsi mengatur intensitas cahaya yang masuk ke kamera.

- Fototgrafi ISO/ ASA
Kecepatan film dalam istilah fotografi adalah, untuk mengukur tingkat kesensitivitas atau kepekaan film foto terhadap cahaya.

E. Komponen kamera

Sebuah kamera minimal terdiri atas:
- Kotak yang kedap cahaya (badan kamera)
Ruangan yang kedap cahaya dalam badan kamera, namun dihubungkan dengan lensa yang menjadi satu-satunya tempat cahaya masuk. Cahaya akan difokuskan oleh lensa akan diatur agar mengenai serta membakar film.

- Sistem lensa.
Berupa sebuah lensa tunggal yang terbuat dari plastic atau kaca yang tersusun dalam suatu silinder logam. Untuk kamera SLR, lensa dilengkapi dengan pengaturan bukan diafragma yang mengatur banyaknya cahaya yang masuk sesuai keinginan fotografer.

- Pemantik potret (shutter)
Bagian ini dipasang dibelakang lensa atau diantara lensa. Kebanyakan kamera SLR mempunyai mekanisme pengatur waktu untuk memungkinkan mengubah lama bukaan shutter.

- Pemutar film

Bagian lain
- Mekanisme pemutar film gulungan agar bagian film dapat bergantian disingkapkan pad abjek.
- Mekanisme focus dapat mengubah jarak antara lensa dan film.
- Pemindai komposisi pemotretan yang menunjukan apa saja yang akan terpotret setra pemfokusan objek.

Untuk tujuan seni fotografi, biasanya ditambahkan beberapa tombol pengatur, yaitu:
  1. Pengatur ISO/ASA film
  2. Shutter speed
  3. Aperature 

Jika diperlukan bisa pula ditambah peralatan:
  1. Blitz
  2. Tripod
  3. Lightmeter
F. Jenis kamera berdasarkan media penangkap cahaya

Kamera film
Jenis kamera yang digunakan adalah dari jenis 35 milimeter yang menjadi popular karena keserbagunaan dan kecepatan saat memotret. Lensa kadang dapat dipertukarka dan kamera itu dapat memitar gulungan film untuk 36 singkapan, kadang lebih.

Jenis film
Pembagian film berdasarkan ukuran:
  1. Medium format (100-120 mm)
  2. Large format

Pembagian film berdasarkan jenis bahan dan kesensitifannya:
  1. Film hitam putih
  2. Film warna
  3. Film positif
  4. Film negative
  5. Film daylight
  6. Film tungsten
  7. Film infra merah 

Kamera Polaroid
Kamera jenis ini memakai lembaran Polaroid yang langsung memberikan gambar positif sehingga pemotret tidak perlu melakukan proses cicu cetak film.

Kamera digital
Kamera jenis ini merupakan kamera yang bekerja tanpa menggunakan film. Kamera digital menggunakan sebuah layar LCD yang terpasang dibelakang kamera. Sebagai media penyimpanan, kamera digital menggunakan memory card.

G. Jenis kamera berdasarkan mekanisme kerja

a. Kamera SLR (Single Lens Reflect)
Kamera ini memiliki cermin datar dengan singkap 45 derajat dibelakang lensa, sehingga apa yang terlihat oleh pemotret dalam jendela pandang akan tertangkap juga oleh film.

b. Kamera Instan
Istilah ini dipakai karena kamera tersebut memiliki mekanisme outomatik yang terdapat pada kamera tersebut, sehingga kecepatan dan diafragma pemetik potret secara otomatis telah diatur.

H. Pembagian kamera berdasarkan teknologi viewfinder

a. Kamera saku
Umumnya kamera ini memerlukan sedikit penyetelan cahaya yang langsung mlewati lensa dan membakar medium. Kelemahannya ada di obyek gambar yang ditangkap oleh mata akan berbeda dengan apa yang akan di hasilkan, karena adanya sudut pandang jendela pembidik.

b. Kamera TLR
Jendela bidik lensa yang identik dengan lensa dibawahnya, itulah kelemahan dari kamera ini. Namun tetap ada kesalahan yang ditimbulkan, sebab sudut dan posisi lensa tidak sama.

I. Cara merawat kamera.

Berikut ini adalah tips dan cara merawat kamera dengan baik. Agar kamera awet dan dapat berfungsi dengan baik.
  1. Tempat penyimpanan: simpanlah kamera pada tempat yang sejuk, terhindar dari debu.
  2. Cara penyimpanan: pastikan posisi letak kamera sudah benar. Bersihkan kamera sebelum menyimpannya. Dalam penyimpanan jangka waktu yang relative lama, lepas baterainya dari dalam kamera. Dan untuk kamera SLR, lepaskanlah lensa sebelum menyimpannya.
  3. Hindari dari sinar matahari yang berlebih: karena sinar matahari dapat merusak bagian kamera yang terbuat dari plastic dan karet, serta komponen elektronik didalamnya.
  4. Hindari kapur barus agar tidak merusak PBC (printed circuit board) yaitu tempat chip elektronik kamera. Uap kamur barus dapat membuat flek pada lensa kamera. Hindari dari air laut karena sangat berbahaya jika kamera terkena cipratan air laut. Dapat menyebabkan karat pada kamera ataupun perangkat lainnya.
  5. Bersihkan secara berkala dengan menggunakan lap halus khusus kamera atau yang biasanya dipakai untuk mengelap kaca mata.
  6. Sevice berkala: jangan tunggu sampai kamera rusak baru disservice. Servicelah kamera anda pada tempat resmi.


0 comments:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More